(2) Cakil merasa bisa karena buku2 berat telah dibacanya, sehingga hari ini Cakil meminta ijin mbah Mbeling untuk ke dunia ramai.
“Heeem … bagaimana kamu membacanya? Tidakkah diperhatikan ayat2 yang menyuruh berfikir telah kamu lakukan Kil?” mbah Mbeling mulai bicara menghiraukan permintaan Cakil.
“Ingat Kil kalau kamu baca saja belumlah cukup, karena masih ada ayat2 lain belum kamu sentuh … itu lho ayat2 dalam diri dan alam. Ayat2 ini adalah ayat basah yang harus kamu pikirkan (tafakuri), perhatikan Kil firman Allah berikut …!”
“Dan, di bumi itu terdapat tanda2 (kekuasaan Allah) bagi yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan” Adz Dzuriyaat 20-21.
“Sebenarnya al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata dalam dada orang yang diberi ilmu” Al Ankabuut 49
“... dll Kil...” mbah Mbeling berhenti sejenak, Cakil hanya bisa memandangi saja!
“ee.ee... ada apa, cara memendangmu kok begitu ?.. Ingat Kil, janganlah kamu merasa bisa, ilmu Allah itu tidak terukur jangan kamu sederhanakan dalam pikiranmu ... perhatikan Kil Firman Allah berikut...!”
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (keringnya), niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah…” Qs, Al Lukman:27.
“Sekarang siap siap lah Kil, embah ingin lihat jurus yang telah kamu pelajari” dan mereka serentak keluar halaman.
Tiba tiba, ... dueeeezsh .. breeet! ... Baju Cakil robek disekujur tubuh. Badannya utuh tak ada yang lecet tetapi oleng tak tentu arah. Namun dasar Cakil, dalam olengnya lama-lama jadi pethakilan membentuk tarinya yang khas, membuat mbah Mbeling tertawa ha ha ha.
Lagi lagi mbah Mbeling pergi begitu saja, meninggalkan Cakil yang lagi betulin bajunya. Kenapa ya baju ini robek ... guman Cakil penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar